BELAJAR
SAMBIL BERMAIN DI TAMAN KANAK-KANAK
DENGAN
MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ICT
PENDAHULUAN
Saat ini Information and Communication Technology
(ICT) mengalami perkembangan pesat. Semua aspek kehidupan sudah menjadikan ICT
sebagai salah satu bagian yang tidak terpisahkan. Semua orang saat ini sudah
terkoneksi dengan ICT dan menjadikannya sebagai bagian yang tidak terpisahkan
dari kehidupan mereka. Melihat fenomena perkembangan ICT seperti ini, semua
sektor kehidupan harus mengikuti perkembangan yang ada, termasuk dunia
pendidikan.
Pendidikan merupakan modal dasar untuk menyiapkan
insan yang berkualitas. Menurut Undang-undang Sisdiknas Pendidikan adalah usaha
sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa
dan negara. Menurut UNESCO pendidikan hendaknya
dibangun dengan empat pilar, yaitu learning to know, learning to do,
learning to be, dan learning to live together.
Di jenjang Taman Kanak-Kanak sendiri, berdasarkan Surat
Edaran Mandikdasmen Depdiknas Nomor 1839/C.C2/TU/2009, Pelaksanaan pendidikan menganut
prinsip: ”Bermain sambil Belajar
dan Belajar seraya Bermain”. Bermain merupakan cara terbaik untuk
mengembangkan potensi anak didik. Sebelum bersekolah, bermain merupakan cara
alamiah untuk menemukan lingkungan, orang lain dan dirinya sendiri. Dengan
demikian proses pembelajaran bagi anak usia Taman Kanak-Kanak haruslah
dikondisikan sedemikian rupa sambil bermain.
Untuk merealisasikan hal
tersebut penulis merasa dibutuhkan alternatif pembelajaran yang tepat. Selain
untuk mengantisipasi kejenuhan saat belajar, juga untuk mengatasi pesatnya
kemajuan pembelajaran yang saat ini sedang berjalan dalam perkembangan
masyarakat, yaitu dengan menggunakan media berbasis Information and Communication Technolgy (ICT).
Di wilayah Bekasi sendiri
penggunaan media berbasis ICT belum banyak diterapkan terutama di jenjang Taman
Kanak-Kanak yang termasuk dalam Pendidikan Anak Usia Dini. Di Taman Kanak-Kanak
yang dikelola penulis pun pembelajaran ICT belum secara optimal diterapkan. Hal
ini salah satunya adalah karena keterbatasan pengetahuan tenaga pendidik
mengenai media berbasis ICT apa saja yang dapat digunakan dalam menunjang
pembelajaran di kelas. Karenanya penulis merasa perlu untuk menuangkan ide
mengenai media berbasis ICT yang dapat digunakan untuk memperkaya metode
pembelajaran tenaga pendidik di Taman Kanak-Kanak yang penulis kelola
khususnya.
PEMBAHASAN.
Pengertian
Information and Communication (ICT)
Information
and Communication (ICT)
atau Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam pusat kurikulum mencakup
dua aspek, yaitu Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi. Teknologi
Informasi meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses penggunaan sebagai
alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi. Teknologi Komunikasi
mencakup segala hal yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses
dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke perangkat yang lainnya. UNESCO
(2004) mendefinisikan bahwa ICT adalah teknologi yang digunakan untuk
berkomunikasi dan menciptakan, mengelola dan mendistribusikan informasi.
Pengertian lain mengatakan bahwa teknologi informasi dan komunikasi adalah
sebagai sesuatu yang mengizinkan kita memperoleh informasi untuk berkomunikasi
dengan setiap orang atau untuk memiliki sebuah pengaruh pada lingkungan yang
sedang menggunakan peralatan elektronik dan digital (Munadi, 2008). Adapun
peralatan elektonik dan digital sebagaimana diketahui pada umumnya berupa komputer, internet, telepon, televisi, radio, dan
peralatan audiovisual
lainnya.
ICT
sebagai Media Pembelajaran
Walaupun saat ini pemanfaatannya telah
berkembang, Clark (dalam Munadi, 2008) mengklasifikasikan media dalam
pembelajaran menjadi 5, yaitu:
1.
Media
sebagai teknologi dan mesin
2.
Media
sebagai tutor
3.
Media
sebagai alat sosialisasi
4.
Media
sebagai motivator dalam belajar
5.
Media
sebagai alat mental untuk berfikir dan memecahkan masalah
Pada sekolah Taman Kanak-Kanak peranan
ICT dalam pembelajaran ada pada poin 2, 4, dan 5. Yaitu sebagai tutor dalam
proses pembelajaran di kelas, motivator belajar dengan tampilan-tampilan yang
menarik berupa film-film animasi dan games yang berkaitan dengan tema
pembelajaran, dan alat mental untuk berfikir dan memecahkan masalah yang salah
satunya dengan meniru konten media yang disaksikan atau didengarnya dalam
pemecahan masalah yang ditemui sehari-hari.
Lantas media apa saja yang dapat
digunakan dalam proses pembelajaran? Masih menurut Munadi (2008), ada 4 macam
media yaitu media audio, media visual, media audio visual, dan multimedia.
Media audio dinilai memiliki kelebihan mampu mengatasi keterbatasan ruang dan
waktu serta memungkinkan menjangkau sasaran yang luas, mampu mengembangkan daya
imajinasi pendengar, mampu memusatkan perhatian anak pada penggunaan kata-kata,
bunyi, dan arti dari kata/bunyi tersebut. Media audio ini biasanya berupa radio
tape yang dapat digunakan untuk menyetel kaset yang berkaitan dengan
pembelajaran, seperti menari, pengenalan bahasa, dan lain sebagainya. Media
visual adalah yang melibatkan indra penglihatan seperti penggunaan LCD untuk
memperlihatkan gambar atau tulisan, media ini dapat digunakan untuk mengajarkan
siswa dalam mengeja tulisan. Media lainnya yaitu media audio visual yang salah
satunya berbentuk film memiliki kelebihan bila digunakan dalam proses
pembelajaran, yaitu mengatasi keterbatasan jarak dan waktu, mampu menggambarkan
peristiwa-peristiwa masa lalu secara realistisdalam waktu yang singkat, dapat
diulang untuk memperkuat daya ingat, serta dapat mengembangkan pikiran dan
pendapat, karena itu media audio visual ini sangat baik digunakan untuk
pembelajaran mengenai budi pekerti dan sejarah. Terakhir adalah multimedia,
yaitu media yang mampu melibatkan banyak indera dalam satu organ tubuh selama
proses pembelajaran berlangsung seperti pembelajaran yang diberikan dengan
menggunakan games komputer pada siswa Taman Kanak-Kanak.
KESIMPULAN
Dengan
demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa dunia pendidikan tidak bisa lepas dari
perkembangan Information and
Communication Technology (ICT) di era globalisasi sekarang ini, termasuk di
sekolah Taman Kanak-Kanak yang notabene berada pada ruang lingkup Pendidikan
Anak Usia Dini (PAUD), maka dari itu penyesuaian mutlak dilakukan terutama
dalam proses pembelajaran di sekolah dengan maksud mengoptimalkan hasil belajar
siswa.
Caranya
yaitu dengan menggunakan media berbasis ICT yang meliputi media audio, visual,
audio visual, dan multimedia yang penggunaannya disesuaikan dengan materi
pembelajaran dan perkembangan psikologis siswa yang berada pada masa bermain. Selain
harus diterapkan dengan konsep belajar sambil bermain, materi belajar yang diberikan
juga harus bervariasi dengan berbagai karakteristik ICT sebagai media pembelajaran
agar imajinasi siswa berkembang, sehingga semakin meningkatkan kemampuan intelektual
dan emosional siswa.
REFERENSI
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003
TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL.pdf
UNESCO. Schoolnettoolkit. Bangkok: UNESCO Asia
and Pacific Regional Bureau for Education. 2004.
Munadi,
Yudhi. Media Pembelajaran. Jakarta:
GP Press, 2008.