Selasa, 04 Februari 2014

BELAJAR SAMBIL BERMAIN DI TAMAN KANAK-KANAK

DENGAN MEDIA PEMBELAJARAN  BERBASIS ICT


PENDAHULUAN

Saat ini Information and Communication Technology (ICT) mengalami perkembangan pesat. Semua aspek kehidupan sudah menjadikan ICT sebagai salah satu bagian yang tidak terpisahkan. Semua orang saat ini sudah terkoneksi dengan ICT dan menjadikannya sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan mereka. Melihat fenomena perkembangan ICT seperti ini, semua sektor kehidupan harus mengikuti perkembangan yang ada, termasuk dunia pendidikan.
Pendidikan merupakan modal dasar untuk menyiapkan insan yang berkualitas. Menurut Undang-undang Sisdiknas Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Menurut UNESCO pendidikan hendaknya dibangun dengan empat pilar, yaitu learning to know, learning to do, learning to be, dan learning to live together.
Di jenjang Taman Kanak-Kanak sendiri, berdasarkan Surat Edaran Mandikdasmen Depdiknas Nomor 1839/C.C2/TU/2009, Pelaksanaan pendidikan menganut prinsip:  ”Bermain sambil Belajar dan Belajar seraya Bermain”. Bermain merupakan cara terbaik untuk mengembangkan potensi anak didik. Sebelum bersekolah, bermain merupakan cara alamiah untuk menemukan lingkungan, orang lain dan dirinya sendiri. Dengan demikian proses pembelajaran bagi anak usia Taman Kanak-Kanak haruslah dikondisikan sedemikian rupa sambil bermain.
Untuk merealisasikan hal tersebut penulis merasa dibutuhkan alternatif pembelajaran yang tepat. Selain untuk mengantisipasi kejenuhan saat belajar, juga untuk mengatasi pesatnya kemajuan pembelajaran yang saat ini sedang berjalan dalam perkembangan masyarakat, yaitu dengan menggunakan media berbasis Information and Communication Technolgy (ICT).
Di wilayah Bekasi sendiri penggunaan media berbasis ICT belum banyak diterapkan terutama di jenjang Taman Kanak-Kanak yang termasuk dalam Pendidikan Anak Usia Dini. Di Taman Kanak-Kanak yang dikelola penulis pun pembelajaran ICT belum secara optimal diterapkan. Hal ini salah satunya adalah karena keterbatasan pengetahuan tenaga pendidik mengenai media berbasis ICT apa saja yang dapat digunakan dalam menunjang pembelajaran di kelas. Karenanya penulis merasa perlu untuk menuangkan ide mengenai media berbasis ICT yang dapat digunakan untuk memperkaya metode pembelajaran tenaga pendidik di Taman Kanak-Kanak yang penulis kelola khususnya. 

PEMBAHASAN.

Pengertian Information and Communication (ICT)

Information and Communication (ICT) atau Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam pusat kurikulum mencakup dua aspek, yaitu Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi. Teknologi Informasi meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi. Teknologi Komunikasi mencakup segala hal yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke perangkat yang lainnya. UNESCO (2004) mendefinisikan bahwa ICT adalah teknologi yang digunakan untuk berkomunikasi dan menciptakan, mengelola dan mendistribusikan informasi. Pengertian lain mengatakan bahwa teknologi informasi dan komunikasi adalah sebagai sesuatu yang mengizinkan kita memperoleh informasi untuk berkomunikasi dengan setiap orang atau untuk memiliki sebuah pengaruh pada lingkungan yang sedang menggunakan peralatan elektronik dan digital (Munadi, 2008). Adapun peralatan elektonik dan digital sebagaimana diketahui pada umumnya berupa komputer, internet, telepon, televisi, radio, dan peralatan audiovisual lainnya.

ICT sebagai Media Pembelajaran

Walaupun saat ini pemanfaatannya telah berkembang, Clark (dalam Munadi, 2008) mengklasifikasikan media dalam pembelajaran menjadi 5, yaitu:
1.    Media sebagai teknologi dan mesin
2.    Media sebagai tutor
3.    Media sebagai alat sosialisasi
4.    Media sebagai motivator dalam belajar
5.    Media sebagai alat mental untuk berfikir dan memecahkan masalah
Pada sekolah Taman Kanak-Kanak peranan ICT dalam pembelajaran ada pada poin 2, 4, dan 5. Yaitu sebagai tutor dalam proses pembelajaran di kelas, motivator belajar dengan tampilan-tampilan yang menarik berupa film-film animasi dan games yang berkaitan dengan tema pembelajaran, dan alat mental untuk berfikir dan memecahkan masalah yang salah satunya dengan meniru konten media yang disaksikan atau didengarnya dalam pemecahan masalah yang ditemui sehari-hari.
Lantas media apa saja yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran? Masih menurut Munadi (2008), ada 4 macam media yaitu media audio, media visual, media audio visual, dan multimedia. Media audio dinilai memiliki kelebihan mampu mengatasi keterbatasan ruang dan waktu serta memungkinkan menjangkau sasaran yang luas, mampu mengembangkan daya imajinasi pendengar, mampu memusatkan perhatian anak pada penggunaan kata-kata, bunyi, dan arti dari kata/bunyi tersebut. Media audio ini biasanya berupa radio tape yang dapat digunakan untuk menyetel kaset yang berkaitan dengan pembelajaran, seperti menari, pengenalan bahasa, dan lain sebagainya. Media visual adalah yang melibatkan indra penglihatan seperti penggunaan LCD untuk memperlihatkan gambar atau tulisan, media ini dapat digunakan untuk mengajarkan siswa dalam mengeja tulisan. Media lainnya yaitu media audio visual yang salah satunya berbentuk film memiliki kelebihan bila digunakan dalam proses pembelajaran, yaitu mengatasi keterbatasan jarak dan waktu, mampu menggambarkan peristiwa-peristiwa masa lalu secara realistisdalam waktu yang singkat, dapat diulang untuk memperkuat daya ingat, serta dapat mengembangkan pikiran dan pendapat, karena itu media audio visual ini sangat baik digunakan untuk pembelajaran mengenai budi pekerti dan sejarah. Terakhir adalah multimedia, yaitu media yang mampu melibatkan banyak indera dalam satu organ tubuh selama proses pembelajaran berlangsung seperti pembelajaran yang diberikan dengan menggunakan games komputer pada siswa Taman Kanak-Kanak.  
  
KESIMPULAN

Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa dunia pendidikan tidak bisa lepas dari perkembangan Information and Communication Technology (ICT) di era globalisasi sekarang ini, termasuk di sekolah Taman Kanak-Kanak yang notabene berada pada ruang lingkup Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), maka dari itu penyesuaian mutlak dilakukan terutama dalam proses pembelajaran di sekolah dengan maksud mengoptimalkan hasil belajar siswa.
Caranya yaitu dengan menggunakan media berbasis ICT yang meliputi media audio, visual, audio visual, dan multimedia yang penggunaannya disesuaikan dengan materi pembelajaran dan perkembangan psikologis siswa yang berada pada masa bermain. Selain harus diterapkan dengan konsep belajar sambil bermain, materi belajar yang diberikan juga harus bervariasi dengan berbagai karakteristik ICT sebagai media pembelajaran agar imajinasi siswa berkembang, sehingga semakin meningkatkan kemampuan intelektual dan emosional siswa.

REFERENSI


UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG  SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL.pdf

UNESCO. Schoolnettoolkit. Bangkok: UNESCO Asia and Pacific Regional Bureau for Education. 2004.


Munadi, Yudhi. Media Pembelajaran. Jakarta: GP Press, 2008.